Sedikitnya 20 eks Napiter di Kabupaten dan Kota Tegal menghadiri kegiatan Silahturahim Kebangsaan di Markas Kodim 0712 Tegal.
Tegal - Eks Napiter adalah
keberterimaan masyarakat untuk kembali hidup normal di tengah-tengah interaksi
masyarakatnya sehingga dalam mengapai hal tersebut perlu pembinaan dan
menyeluruh untuk mencegah mereka kembali ke komunitas lamanya menjadi teroris.
Untuk itu, Kodim 0712 Tegal
pada Selasa 20 Desember 2022 dalam gelaran Silahturahim Kebangsaan yang dibuka
langsung Kasdim 0712/Tegal Mayor Cba Eko Budi Sardjono mengajak dengan humanis
eks Napiter.
Selain itu nampak hadir
Kabid Kesbangpol Kab. Tegal Hamami, SH,
WS, Pasi Intel Kodim 0712/Tegal Kapten Cpm Suharsono, Danunit Inteldim
0712/Tegal Letda Czi Suratno dan Perwakilan Polsek Dukuhturi, Aiptu Setio.
Dalam sambutan kegiatan
Kasdim 0712 /Tegal Mayor Cba Eko Budi Sardjono menyampaikan, bahwa kegiatan
tersebut bertujuan bagaimana menjalin silaturahmi agar selanjutnya ada komunikasi yang baik untuk
menjalin hubungan agar lebih baik lagi.
"Kita semua adalah
saudara, apabila saudara - saudara Eks. Napiter akan berkoordinasi, untuk itu
kami persilahkan" tegas Kasdim 0712 Tegal.
Selanjutnya, Kasdim 0712
Tegal berharap usai kegiatan silahturahim kebamgsaan ini muncul kembali jiwa
merah putih dalam diri eks Napiter.
" Mari kita jalin
sinergitas, karena nurut itu enak, jangan menentang arus, jalin komunikasi
apabila ada permasalahan silahkan berkoordinasi." tandasnya.
Sementara Kabid Kesbangpol
Kabupaten Tegal Hamami, SH mengatakan, Pertemuan silahturahmi ini adalah
pertemuan yang luar biasa, di Kabupaten Tegal sendiri masih ada 5 orang anggota
Eks Napiter.
"Kita akan merangkul
rekan - rekan Eks. Napiter untuk memberikan sosialisasi di sekolah - sekolah
tentang bagaimana cara untuk mengantisipasi adanya kegiatan perekrutan.
Termasuk yang dilakukan oleh
pelaku teroris dan bagaimana mendoktrin agar tidak ada generasi yang terpapar
faham radikal (terorisme)" terangnya.
Menanggapi hal tersebut, Eks
Napiter Akhmad Goni yang hadir dalam kegiatan tersebut mengutarakan, Bahwa
radikal itu berangkat dari ketidakadilan, karena adanya oknum yang yang tidak
bertanggung jawab.
Sehingga menurutnya untuk
mencegahnya Oknum tersebut harus di sentuh sosialnya supaya tidak lagi
melakukan hal-hal yang membuat mayarakat tidak merasa dibeda-bedakan.
Hal yang sama juga
disampaikan Eks Napiter Gilang Nabaris,
Perubahan ideologi itu sangat susah, yang utama itu adalah pencegahan sejak
dini terutama di kalangan pelajar yang sangat rentan dengan teknologi baru
terkait masalah ideologi.
"Saya mengaku pernah
menjadi rekrutmen melalui buku-buku tentang ideologi, saya juga pernah
menganggap bahwa imam itu tidak mengetahui tentang tauhid, sehingga mengganggap
mereka kafir." tandasnya.
Memang tidak dipungkiri, pendekatan
lunak menjadi salah strategi yang dianggap berjalan di dalam menangani
persoalan radikalisme terorisme di Indonesia,
Diantaranya yakni melalui
sinergi silahturahmi kebangsaan Kodim 0712 Tegal, Pemerintah Daerah, dan Stekholder lainnya di
wilayah Kabupaten / Kota Tegal.
Sehingga diharapkan dengan
adanya silahturahim kebangsaan ini, eks Napiter kembali turut mencintai Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sekaligus ikut membangun bangsa dan negara.
Sementara Polsek Dukuhturi
Aiptu Setio yang hadir dalam giat silahturahim kebangsaan berharap mantan eks
napiter kembali ke NKRI seutuhnya, sehingga keamanan negara kita tanggung
bersama dan kita juga harus merasa memiliki.
"Kami juga mengharapkan
agar eks napiter kembali ke NKRI dan menjadikan merah putih dan mau
meninggalkan pemahaman-pemahaman teroris." tegas Aiptu Setio (pendimtegal)
Komentar
Posting Komentar